Rabu, 02 Januari 2013

Pengertian Metode Penelitian dan Jenis-Jenis Metode Penelitian



Pengertian Metode Penelitian dan Jenis-Jenis Metode Penelitian


Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yakni kata metode da penelitian. Menurut bahasa, metode sering diartikan cara. Dalam bahasa Arab, metode diartikan thariqah yang berarti langkah-langkah strategis mempersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan (Ramayulis, 2004:155). Jika dipahami dari asal kata bahasa Inggris, yaitu method mempunyai pengertian yang lebih khusus, yakni cara yang tepat dan capat dalam mengerjakan sesuatu. Karena secara etimologis metode diartikan sebagai cara yang paling tepat dan cepat, maka ukuran kerja suatu metode harus diperhitungkan secara ilmiah. Oleh karena itu, suatu metode senantiasa hasil eksperimen yang telah teruji. (Ahmad Tafsir, 1996).

Selanjutnya kata tepat dan cepat ini sering diungkapkan dengan istilah efektif dan efisien. Maka metode penelitian dipahami sebagai cara yang paling efektif dan efisien dalam melakukan penelitian sesuai dengan masalah yang dikaji. Penelitian yang efektif dan efisien artinya penelitian tersebut dapat difahami dan tidak memerlukan waktu dan tenaga yang banyak.

Adapun pengertian penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara ilmiah, baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif, eksperimental maupun non eksperimental, interaktif maupun non interaktif (Nana Syaodih, 2005:5). Penelitian adalah upaya yang sistematik untuk mencari jawaban atas suatu masalah (Sandjana, 2006). Jawaban yang dicari tersebut bisa jawaban yang abstrak dan umum atau yang kongkret atau spesifik.

Maka dengan demikian metode penelitian dapat dipahami sebagai tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Sementara itu, Sugiyono (2009:3) mendefinisikan metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Selanjutnya dalam pengertian yang luas, Sugiyono (2009:6) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Dalam pengertian yang lain Nana Syaodih Sukmadinata (2005:52) mendefinisikan metode penelitian sebagai rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan idiologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.


A. Jenis-Jenis Metode Penelitian

1. Metode Sejarah

Penelitan sejarah bertujuan untuk merekontruksi masa lalu secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan bukti-bukti yang menjelaskan fakta untuk memperoleh kesimpulan yang kuat.

Penelitian sejarah adalah upaya mensistematiskan fakta dan data masa lalu melalui pembuktian, penafsiiran, generalisasi, dan juga penjelasan data melalui kritik eksternal dan internal. Dengan kritik eksternal, diharapkan hasil penelitian sejarah teruji dari sisi keautentikan atau keaslian data yang digunakannya. Sedangkan dengan kritik internal, diharapkan hasil penelitian sejarah teruji kebenaran, keakuratan dan kerelevanan isis data tersebut untuk ditafsirkan dan dijelaskan. Dengan demikian, penelitian dengan metode historis merupakan penelitian kritis terhadap keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dengan menimbang secara teliti dan hati-hati terhadap validitas dari sumber-sumber saejarah serta interpretasi dari sumber-sumber tersebut. 
Secara umum penelitian sejarah dapat dilakukan dengan berbagai jenis studi, diantaranya adalah:

a. Studi komparatif historik

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan perbandingan lebih dari suatu fakta (fenomena) dalam rentang waktu dan tempat tertentu. Analisis historis untuk menggambarkan kronologi perkembangan sedangkan analisis komparatif diperlukan untuk mengganbarkan nilalimperbandingan fakta tersebut. contoh penelitian tentang pertumbuhan dan perkembangan madrasah dan sekolah di indonesia tahun 1900-1950, dapat menggunakan studi jenis komparatif historik ini.

b. Studi legal atau yuridik

Biasanya ditujukan untuk mengganbarkan proses lahirnya sebuah keputusan (hukum), direspon dan ditanggapi, disosialisasikan dan bagaimana keputusan (hukum) tersebut dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Contoh penelitian tentang produk-produk perundang-undangan sistem pendidikan nasional tahun 1950-2000, kumpulan peraturan pemerintah tentang penyelenggaraan pendidikan agama indonesia, dapat menggunakan studi jenis legal atau yuridik ini.

c. Studi bibliografi 

Ditujuakn untuk mengumpulkan hasil-hasil pemikiran dlam bentuk dokumen dalam bidang ilmu tertentu. Studi bibliografi ditujuakn pada upaya memahami dokumen dari sisi situasi dan waktu dokumen tersebut muncul. Contoh penelitian pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan Nasional dalam majalah Taman Siswa, dapat menggunakan studi jenis bibliografi.

d. Studi Biografaik

Ditujukan untuk menggali informasi tentang bsubjek tertentu (orang), dan berusaha menjelaskan dengan teliti kenyataan-kenyataan hidupnya, pengaruh-pengaruh yang diterimanya, serta sifat bdan watak subjek yang diselidiki, ditulisnya dalam buku harian, hasil karyanya, karangan-karangan mengenai dirinya, atau pun peristiwa-peristiwa yang digali dari orang-orang yang pernah dekat dengannya. Contoh penelitian tentang perjuangan Ki Hajar Dewantara.

2. Metode Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang di upayakan untuk mengamati permaslahan secara sistematik dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat objek tertentu. Metode ini berusaha mengganbarkan dan menginterpretasikan apa yang ada, bisa mengenai kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang tumbuh, proses yang sedang berlabgsung, akibat atau efek yang terjadi, atau kecenderungan yang tengah berkembang, (Sumanto, 1995:75).

Ada beberapa hal yang dianggap sebagai ciri pokok metode deskriptif, yaitu :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah yang aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan daan kemudian dianalisis (karena metode ini sering pula disebut metode analitik) (Winarmo Surakhmad, 1998:140).

Dalam penggunaan metode deskriptif, secara umum akan ditemui langkah-langkah penelitian sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan masalah penelitian secara tegas, sebab dengan adanya tujuan yang jelas dalam penelitian akan dpat mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan data-datanya dan juga menganalisisnya.

2. Menentukan prosedur penelitian, meliputi siapa yang akan menjadi sasaran penellitian (populasi dan sampel), bagamana teknikmyang digunakan untuk mengumpulkan data, pengolahan data dan juga analisisnya.

3. Mengumpulkan dan menganalisis data. Pada tahap ini, seorang peneliti akan terlibat dengan sasaran penelitian dalam penelitin dalam proses pendataan, pengolahan dan anallisis untuk mencapai tujuan penelitian, (Maman Supriatna, 1997:40)

Beberapa jenis metode penelitian deskriftif yang lazim digunakan, diantaranya:

1. Survai

Penelitian survai digunakan untuk melakukan penarikan kesimpulan secara umum (generalisasi) dari sampel yang ditentukan. Dalam penelitian ini sampel berfungsi sebagai penduga populasi penelitian. Pada umumnya, penelitian survai menggunakan data yang relatif banyak dan besar, walaupun bukan keharusan (Cik Hasan Bisri, 1999:55). Penelitian dengan menggunakan survai merupakan penyelidikan dengan gerak ke arah meluas dan merata. Karena sampel besar yang dihadapi dalam satu masa tertentu, maka penelitian ini menghasilkan databkuantitatif yang menggambarka secara umum keadaan sampel yang diselidiki. Contoh penelitian dengan Sebaran Lulusan UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam lapangan kerja, dapat digunakan metode survai ini.

2. Studi Kasus

Penelitian kasus adalah penelitian yang dilakukan untuk mengungkap tentang suatu keadaan secara mendalam, intensif, baik mengenai perorangan secara individual maupunkelompok lembaga masyarakat. Satuan analisisdalam studimini dapat berupa seoarang tokoh, suatu keluarga, suatu pranata, suatu kebudayaan, atau suatu komunitas. Inti penelitian ini adalah mendeskripsikan suatu satuan analisis yang unuk atau khusus. Contoh pola sauh anak dalam keluarga muslim di kompleks perumahan panyileukan dapat menggunakan metode ini.

3. Studi Komparatif

Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti. Penelitian dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Penelitian ini ditujukan untuk membuat generalisasi timgkat pernamdingan berdasarka cara pandang atau kerangka berpikir tentu. Karena tujuan dan sifatnya demikian, penelitian komparatif dilakukan terhadap dua atau lebih variabel penelitian. Contoh penelitian tentang Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan pada Keluarga Pra-Sejahtera dan Keluarga Sejahtera.

4. Studi Korelasional

Penelitian korelasional berkaitan dengan pemgumpulan data untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atu lebih dan seberapakh tingkat hubungannya. Studi korelasional ditujukan untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu faktor berkaitan dengan faktor variabel lainnya.

Temuan yang dihasilkan pada penelitian jenis ini adalah sebagai berikut;

a. Korelsi Positif

Yaitu korelasi dari dua variabel atau lebih, dimana jika variabel yang satu meningkat, maka variabel yang lainnya cenderung meningkat pula, atau sebaliknya.

b. Korelasi Negatif

Yaitu korelasi dari dua variabel atau lebih, dimana jika salah satu variabelnya meningkat, maka variabel yang lainnya cenderung menurun, atau jika salah astu variabel menurun, maka variabel yang lainnya cenderung meningkat.

c. Tidak ada korelasi

Yaitu kedua variabel atau lebih tidak menunjukan adanya hubungan.

d. Korelasi sempurna

Yaitu korelasi dua variabel atau lebih, dimana kenaikan dan penurunan variabel yang satu berbanding seimbang dengan kenaikan atau penurunan variabel lainnya.

Contoh penelitian tentang hubungan kemampuan baca tulis Al-Quran dengan kebiasaan sholat pada siswa SMU islam cibadak Sukabumi, dapat menggunakan metode ini.

5. Studi Kausa komparatif

Studi kausa komparatif adalah suatu peneitian yang dilakukan untuk menggambarkan skema hubungan dan pengaruh yang lebih dalam dari dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan penyebab atau alasan adanya perbedaan prilaku atau status kelompok individual. Studi kausa komparatif ini merupakan tindak lanjut dari studi korelasional. Jika studi korolasional menggambarkan derajat objek yang diteliti , maka studi kausal komparatif menggambarkan sedemikian rupa hubungan sebab akibat.

Dalam bidang pendidikan, penelitian kausa komparatif ini tepat digunakan apabila penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat san pengaruh antara dua variabel. Nilai penelitian kausa komparatif terletak pada upaya menggambarkan hubungan sebab akibat dan pengaruh tertentu berdasarkan kerangka teori pendidikan tertentu. Contoh penelitian pengaruh tingkat sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa, dapat menggunakan metode ini.

6. Analisis isi 

Ricard Burd mengemukakan bahwa analisis isi adalah teknik sistematika untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu alat untuk mengobsservasi dan menganalisis perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang terpilih. Metode ini biasanya digunakan dalam penelitian komunikasi. 

Dalam dunia pendidikan, analisis ini tepat digunakan apabila penelitian ditujukan untuk memahami pesan dan muatan nilai kependidikan yang terkandung dalam dokumen-dokumen penelitian.

7. Studi filsafat

Penelitian filsafat adalah metode penelitian yang fokusnya pada substansi pemikiran. Ia lebih menekankan pada penyajian argumentasi penalaran keilmuan yang memaparkan hasil kajian pustaka dan hasil olah pikir peneliti mengenai suatu masalah. Penelitian jenis ini berisi satu topik yang didalamnya memuat beberapa gagasan atau proposisi yang berkaitan yang harus didukung oleh data yang diperoleh dari sumber pustaka.

3. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah satu-satunya metode penelitian yang dianggap paling tepat untuk dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab akibat. 

Inti penelitian eksperimen adalah upaya mengamati dan mmengukur hasil manipulasi peneliti terhadap situasi dan objek tertentu. Penelitian eksperimen ditandai oleh tiga hal penting, yaitu:

1. Adanya manipulasi terhadap objek penelitian untuk mengubah keadaan tertentu secara sistematis.
2. Adanya observasi untuk mengamati dan mengukur hasil manipulasi
3. Adanya kontrol yang mengendalikan kondisi-kondisi penelitian ketika berlangsungnya manipulasi
4. Graunded Research

Adalah suatu penelitian yang metodenya dicetuskan oleh Glaser dan Strauss (1967) yang mana peelitian dengan metode ini merupakan lawan dari penelitian cara verivikasi. Metode penelitian ini biasanya digunakan dalam penelitian antropologi. Secara garis besar, metode ini bersifat induktif Dalam dunia pendidikan, metode ini tepat digunakan apabila penelitian ditujukan untuk memahami pola implementasi pendidikan, dalam pengertian luas pada individu, kelompok atau suatu masyarakat.

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

A.      Pengertian Penelitian

P

enelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Beberapa pakar lain memberikan definisi penelitian sebagai berikut :

1. David H Penny

Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

2. J. Suprapto

Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.

3. Sutrisno Hadi

Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

4. Mohammad Ali

Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

5. The New Horison Ladder Dictionary

Pengertian research ialah a careful study to discover correct information, yang artinya, suatu penyelidikan yang dilakukan secara hati-hati untuk memperoleh informasi yang benar.

Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris “researchâ€Â
 (re berarti kembali, dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali.

Menurut kamus Webster’s New Internasional, penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Hillway dalam bukunya Introduction to research mengemuka-kan bahwa penelitian adalah suatu metode belajar yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. (Hillway, 1965)

Tuckman mendefinisikan penelitian (research) : “ a systematic attempt to provide answer to question â€Â
 yaitu penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu. Jawaban ilmiah adalah rumusan pengetahuan, generaliasi, baik berupa teori, prinsip baik yang bersifat abstrak maupun konkret yang dirumuskan melalui alat- primernya, yaitu empiris dan analisis. Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar asumsi, teknik dan metode.

Kadang-kadang orang menyamakan pengertian penelitian dengan metode ilmiah. Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dimana usaha-usaha itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan objektif dalam usaha mengembangkan, serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan atas prinsip-prinsip, teori-teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi. Sedangkan metode ilmiah lebih mementingkan aplikasi berpikir deduktif-induktif di dalam memecahkan suatu masalah.

Fokus perhatian dalam suatu penelitian adalah masalah, masalah yang muncul dalam pikiran peneliti berdasarkan penelaahan situasi yang meragukan (a perplexing situation). Masalah adalah titik sentral dari keseluruhan penelitian.

B. Cara memperoleh pengetahuan

1. Commonsense: akal sehat.

Pengetahuan didasarkan pada pikiran sehat yang secara umum diterima kebenarannya, tapi tidak ditunjang oleh informasi empiris.

Contoh : matematika adalah pengasah otak.

1. Otoritas

Pengetahuan didasarkan pada penghormatan atas kekuasaan seseorang atau sesuatu tanpa kritik.

Contoh : Dimasa Ptolemaeus berkembang teori geosentri, yang merupakan doktrin dari kaum gereja yang berkuasa saat itu.

1. Intuitif

Pengetahuan yang didasarkan atas firasat atau pengalaman.

Contoh : Doktrin dari Supranatural

1. Logika

Pengetahuan yang didasarkan pada kebenaran rasional atau logika.

Contoh : Mayor premise : Semua manusia mati

Minor premise : Socrates adalah manusia

Kesimpulan : Sorates mati.

1. Empiris

Pengetahuan diperoleh dari objek pegetahuan itu sendiri, pengetahuan diperoleh dari data-data hasil penelitian.

C. Ciri – ciri penelitian

1. Memiliki masalah, terumus jelas dan terperinci.
2. Memiliki hipotesis, terumus jelas dan terperinci.
3. Terencana, bertujuan dan bermetode.
4. Empiris, berdasarkan observasi fenomena.
5. Berlogika, berdasarkan analisis teoritis.
6. Berakurasi dan valid, menggunakan instrumen yang tepat dan reliabel.
7. Memiliki sumber data, primer dan sekunder.
8. Non-etikal, bersifat objektif.
9. Siklikal, sistematis.
10. Berproduk: abstrak (berupa: prinsip, generalisasi, dan teoritik) atau konkret (berupa: model atau alat)

D. Karakteristik penelitian :

1. Berfungsi menjawab permasalahan tertentu.

2. Dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode tertentu.

3. Melibatkan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyimpulan data (fakta dan opini).

E. Langkah-langkah penelitian :

1. Identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah.
2. Penelaahan kepustakaan.
3. Penyusunan hipotesis.
4. Identifikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi operasional variable-variabel.
5. Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data.
6. Penyusunan rancangan penelitian.
7. Penentuan sample.
8. Pengumpulan data.
9. Pengolahan dan analisis data.
10. Interpretasi hasil analisis.
11. Penyusun laporan/publikasi penelitian.


Bertemu lagi dengan kata proposal. Saat ini sudah tidak asing lagi dengan kata tersebut. Karena banyak ditemukan dimana-mana misalnya proposal usaha, proposal pinjaman ke bank, proposal kegiatan 17-an, proposal ijin untuk penyelenggaraan suatu kegiatan, dan lain sebagainya. Proposal dalam pendidikan pun sekarang tidak jarang lagi, sebagai contoh untuk mahasiswa pada semester akhir yang akan mengerjakan tugas akhir skripsi pada tahap sebelumnya mahasiswa tersebut akan membuat sebuah proposal. Proposal disini berisikan garis-garis besar pokok permasalahan yang akan dijabarkan secara lebih mendetail pada pembuatan skripsi pada tahap selanjutnya. Dalam proposal tidak mencantumkan analisa dan pembahasan serta kesimpulan karena proposal sebatas pengungkapan garis-garis besar skripsi dari pengungkapan latar belakang permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, dasar-dasar teori, metode penelitian yang akan digunakan serta daftar pustaka.
Salah satu jenis proposal dalam dunia pendidiakan adalah proposal penelitian. Penelitian dalam Bahasa Inggris disebut Research. Re berarti kembali sedangkan search berarti pencarian. Jika digabungkan maka research berarti pencarian kembali. Dalam kamus Webster’s New International, penelitian mempunyai arti penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang mata cerdik untuk menetapkan sesuatu. Menurut ilmuwan Hillway (1956) penelitian merupakan suatu studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang mata cerdik untuk menetapkan sesuatu. Menurut Parson (1946) penelitian merupakan pencarian terhadap sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian tersebut dilakukan terhadap masalah yang dapat dipecahkan. Dari pengertian-pengertian tersebut di atas maka dapat kita simpulkan bahwa penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji suatu kebenaran.
Dalam penelitian terdapat beberapa tahapan atau langkah-langkah penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh Dr. Kartini Kartono (Pengantar Metodologi Riset Sosial) terdapat langkah-langkah di dalam suatu proposal sebagai berikut : menentukan proyek, memformulasikan masalah, memilih judul dan menentukan topik; mengumpulkan data dan informasi; menentukan tujuan operasional dan substansial; merumuskan hipotesa; pengolahan data; merumuskan konklusi, mengemukakan hasil dan rekomendasi; penulisan dan penyusunan laporan dari penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar